Anjungan lepas pantai adalah struktur atau bangunan yang di bangun di lepas pantai untuk mendukung proses eksplorasi atau eksploitasi bahan tambang. Biasanya anjungan lepas pantai memiliki sebuah rig pengeboran yang berfungsi untuk menganalisa sifat geologis reservoir maupun untuk membuat lubang yang memungkinkan pengambilan cadangan minyak bumi atau gas alam dari reservoir tersebut.
Kebanyakan anjungan tersebut terletak di lepas pantai dari landas kontinen, meskipun dengan kemajuan teknologi dan meningkatnya harga minyak mentah, pengeboran dan produksi di perairan yang lebih dalam telah menjadi lebih baik, layak dan ekonomis. Sebuah anjungan yang khas mungkin memiliki sekitar tiga puluh mata bor, pengeboran yang terarah memungkinkan sumur bor dapat diakses pada dua kedalaman yang berbeda dan juga pada posisi terpencil sampai 5 mil (8 kilometer) dari platform. Sumur bawah laut yang jauh juga dapat dihubungkan ke anjungan dengan garis aliran dan koneksi pusar. Solusi bawah laut dapat terdiri dari sumur tunggal ataupun dengan pusat manifold (pipa dengan mulut lubang yg banyak) untuk digunakan pada beberapa pengeboran.
JENIS – JENIS OFFSHORE
Pemilihan Konstruksi :
Berdasarkan konstruksinya, bangunan lepas pantai dibedakan atas tiga jenis, yaitu :
Ø Struktur terpancang (Jacket steel platform, grafity platform, monopod, tripod)
Ø Struktur terapung (Semi submersible,Jack-up platform, Drilling ship, Barge)
Ø Struktur lentur (Tension leg platform, Guyed tower, Articulated tower)
Struktur bangunan lepas pantai juga dapat dibedakan jenisnya berdasarkan lama pemakaiannya, yaitu :
Ø Konstruksi Permanen atau konstruksi yang dibangun untuk dioperasikan dalam jangka waktu yang lama pada suatu lokasi kerja (biasanya 20 hingga 30 tahun) dan tidak dimaksudkan untuk dipindahkan pada lokasi kerja yang lain.
Ø Konstruksi Bergerak (Mobile Units) atau konstruksi yang dibangun untuk dioperasikan hanya beberapa waktu saja (beberapa minggu atau beberapa bulan), kemudian berpindah tempat untuk untuk dioperasikan di lokasi kerja lain.
Adapun berdasarkan fungsinya, konstruksi lepas pantai dapat dikategorikan sebagai berikut :
Ø Anjungan pengeboran : Anjungan ini digunakan untuk mengebor sumur minyak/gas, dapat berupa pengeboran awal untuk melihat struktur dan kapasitas kandungan ataupun untuk pengeboran lanjutan sebagai kebutuhan produksi/ekploitasi.
Ø Anjungan produksi : Anjungan yang digunakan sebagai tempat untuk memisahkan antara minyak, gas dan air.
Ø Anjungan akomodasi : Anjungan yang dimanfaatkan sebagai anjungan tempat tinggal personil atau transit.
Ø Anjungan instalasi : Anjungan ini digunakan untuk membantu instalasi anjungan lain seperi fasilitas derek.
Ø Anjungan pipe layer : Untuk pipe layer telah berkembang dari tongkang yang sederahana hingga semi submersible yang dilengkapi dengan fasilitas las dan pendukung yang modern.
Pemilihan konstruksi banyak didasarkan pada berbagai pertimbangan yang telah disebutkan sebelumnya seperti halnya lokasi geografis dan karakteristik lingkungan tempat anjungan lepas pantai akan dioperasikan.
Umumnya, rig dikategorikan menjadi dua macam menurut tempat beroperasinya:
1. Rig darat (land-rig): beroperasi di darat.
2. Rig laut (offshore-rig): beroperasi di atas permukaan air (laut, sungai, rawa-rawa, danau atau delta sungai).
Ada bermacam-macam offshore-rig yang digolongkan berdasarkan kedalaman air:
1. Swamp barge: kedalaman air maksimal 7m saja. Sangat umum dipakai di daerah rawa-rawa atau delta sungai.
2. Tender barge: mirip swamp barge tetapi di pakai di perairan yang lebih dalam.
3. Jackup rig: platform yang dapat mengapung dan mempunyai tiga atau empat “kaki” yang dapat dinaik-turunkan. Untuk dapat dioperasikan, semua kakinya harus diturunkan sampai menginjak dasar laut. Terus badan rig akan diangkat sampai di atas permukaan air sehingga bentuknya menjadi semacam platform tetap. Untuk berpindah dari satu tempat ke tempat lain, semua kakinya haruslah dinaikan terlebih dahulu sehingga badan rig mengapung di atas permukaan air. Lalu rig ini ditarik menggunakan beberapa kapal tarik ke lokasi yang dituju. Kedalaman operasi rig jackup adalah dari 5m sampai 200m.
4. Drilling jacket: platform struktur baja, umumnya berukuran kecil dan cocok dipakai di laut tenang dan dangkal. Sering dikombinasikan dengan rig jackup atau tender barge.
5. Semi-submersible rig: sering hanya disebut “semis” merupakan rig jenis mengapung. Rig ini “diikat” ke dasar laut menggunakan tali mooring dan jangkar agar posisinya tetap di permukaan. Dengan menggunakan thruster, yaitu semacam baling-baling di sekelilingnya, rig semis mampu mengatur posisinya secara dinamis. Rig semissering digunakan jika lautnya terlalu dalam untuk rig jackup. Karena karakternya yang sangat stabil, rig ini juga popular dipakai di daerah laut berombak besar dan bercuaca buruk.
6.Drill Ship prinsipnya menaruh rig di atas sebuah kapal laut. Sangat cocok dipakai di daerah laut dalam. Posisi kapal dikontrol oleh sistem thruster berpengendali komputer. Dapat bergerak sendiri dan daya muatnya yang paling banyak membuatnya sering dipakai di daerah terpencil atau jauh dari darat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar